Diduga Ahew sebagi Aktor Dibalik Aktivitas Tambang di Perairan Tanjung Ular, Warga : Ada 15 unit ponton punya Ahew pak..!

Kondisi lokasi Perairan Tanjung Ular

ISSUE CRIMINAL - MUNTOK, BANGKA BARAT, Keberadaan puluhan unit Ponton Isap Produksi ( PIP ) yang beraktivitas di Perairan Laut Tanjung Ular Kecamatan Muntok masih dan terus menjadi sorotan publik, Selasa ( 13/8/2024)

Pasalnya wilayah perairan yang saat ini banyak dihuni oleh para penambang - penambang ilegal itu adalah wilayah zona tangkap nelayan.

Salah satu warga masyarakat nelayang HR mengatakan bahwa dirinya dan para masyarakat nelayan lainya merasa sangat kesulitan dalam melakukan aktivitasnya sebagai nelayan sejak ramainya aktivitas para penambang ilegal di perairan itu.

Saat disinggung siapa koordinator kegiatan penambangan ilegal yang beroperasi di perairan zona tangkap nelayan itu, HR menyebut nama Ahew yang menurut informasi ia terima, adalah pemilik 15 unit ponton isap yang beroperasi diperairan Tanjung Ular.

Tak hanya itu, HR juga mengatakan bahwa Ahew adalah penampung semua hasil timah dari ke 15 ponton isap miliknya.

“ Banyak unit ponton yang bekerja disana Pak, tapi yang paling banyak itu punya Ahew, ada 15 unit ponton yang punya dia,” ungkap HR.

“ Termasuk timahnya informasinya Ahew yang menampung,” tambahnya.

Ahew sendiri yang disebut - sebut selaku koordinator yang memiliki Ponton Isap Produksi `sebanyak 15 unit ponton, dan diduga sebagai penampung pasir timah dari hasil penambangan di perairan itu sampai saat ini masih belum bisa dihubungi. Namun demikian upaya - upaya konfirmasi akan terus dilakukan.

Terkait keberadaan aktivitas PIP yang beroperasi di Perairan Tanjung Ular yang masuk dalam wilayah Zona Tangkap Nelayan, sehingga mengganggu aktivitas warga masyarakat Tanjung Ular yang mayoritas adalah bekerja sebagai nelayan, jejaring media ini akan melakukan koordinasi serta konfirmasi kepihak - pihak terkait termasuk kepihak Polres Bangka Barat.

Warga masyarakat nelayan juga sangat berharap agar aktivitas tambang ilegal yang beroperasi diperairan Tanjung Ular segera ditertibkan, sehingga para nelayan bisa kembali beraktivitas seperti semula. ( tim )